Japan Airlines merupakan nama maskapai penerbangan Jepang. Dengan kode IATA JL dan kode ICAO JAL. Maskapai ini berdiri tahun 1951.
Maskapai ini didirikan pada tanggal 1 Maret 1951, dengan penerbangan domestik perdana pada tanggal 25 Oktober 1951 dengan pesawat Martin 2-0-2 yang disewa dari Northwest Airlines. Sementara, penerbangan internasional perdana dengan rute Tokyo-San Francisco dimulai pada tanggal 2 Februari 1954 dengan pesawat Douglas DC-6. Japan Airlines memasuki era jet pada tahun 1966 dengan pesawat Douglas DC-8. Lalu, JAL memutuskan memodernisasi armadanya dengan pesawat jet. JAL juga menambah tujuan internasional seperti Hong Kong, New York, Paris, London, dan Pusan. Pada tahun 1970an, maskapai ini juga membeli Boeing 747, Boeing 727, serta McDonnell-Douglas DC-10.
Ketika deregulasi penerbangan dicanangkan pemerintah Jepang pada akhir 1970an, Pada tahun 1987, JAL pun diprivatisasi dan dua saingan JAL, All Nippon Airways dan Japan Air System, diperbolehkan berkompetisi dengan JAL secara bebas. Pada tahun 1990an, maskapai ini memesan Boeing 777 sebagai bagian dari pembaruan armadanya. Tahun 2001, JAL dan Japan Air System (JAS) setuju untuk merger. Proses merger selesai tahun 2004, mempertahankan merek Japan Airlines.
Asosiasi Landor membentuk identitas merek JAL pada tahun 1989. Setelah Japan Airlines dan Japan Air System bergabung, kantor Landor di Tokyo dan JAL bekerja sama untuk menciptakan identitas merek baru. Landor memutuskan untuk menggunakan gambar "busur matahari". pada tahun 2000-an Para rebranding dimulai pada April 2002 dan selesai pada bulan April 2004. identitas merek Perusahaan dirancang 300.000 item tertentu untuk JAL. JAL mengumumkan bahwa mereka akan kembali mengubah branding pada 1 April 2011.
Pada tanggan 1 April 2007. JAL resmi bergabung dengan aliansi Oneworld. Tahun 2009, JAL membukukan kerugian besar, sehingga pemerintah Jepang mengucurkan kredit senilai 100 milyar yem untuk menalanginya, serta membentuk panitia penyelesaian masalah keuangan JAL. Program restrukturisasi direncanakan dengan menjual mayoritas saham kepada American Airlines (Oneworld) atau Delta Air Lines. Namun, karena Delta adalah anggota SkyTeam, JAL pun menghentikan pembicaraan penjualan saham dengan Delta. Ini karena menjual saham JAL kepada Delta akan membuat JAL otomatis menjadi anggota SkyTeam, yang berarti meninggalkan Oneworld. JAL juga beralasan bahwa berpindah aliansi akan membingungkan penumpangnya dan tidak akan mendapat perlindungan dari agen antimonopoli AS (masalah perjanjian ruang udara terbuka antara Jepang - Amerika Serikat) American pun mengumumkan akan membeli mayoritas saham JAL. Air France-KLM, British Airways, dan Qantas juga tertarik membeli JAL. Namun, JAL memutuskan memilih American sebagai partner kerjasama, dan juga memperkuat kerjasama dengan sesama anggota Oneworld.Tanggal 1 Januari lalu, diumumkan bahwa JAL akan mengadakan kerjasama operasi (joint-venture) dengan American Airlines.
Tanggal 19 Januari 2010. JAL akhirnya masuk Perlindungan Kebangkrutan Jepang (Corporate Rehabilitation Law; ekuivalen dengan Chapter 11 Amerika atau Administration Inggris). JAL akan mengurangi karyawannya sekitar sepertiga dari jumlahnya sekarang (sekitar 15.000 dari 47.000 karyawan), mengurangi serta memperbarui armada, serta mengurangi jumlah rute penerbangan internasional.
Japan Airlines mengoperasikan 121 pesawat penumpang yang terdiri dari pesawat berbadan sempit dan pesawat berbadan lebar. Penerbangan domestik dapat terdiri dari tiga kelas layanan (Kelas Satu, Class J dan Kelas Ekonomi); dua kelas (Class J dan Ekonomi); atau satu kelas saja (Ekonomi). Penerbangan internasional dapat terdiri dari empat kelas (Kelas Satu, Kelas Eksekutif, Ekonomi Premium, dan Ekonomi); atau dua jenis dari tiga kelas layanan (Kelas Satu, Eksekutif, dan Ekonomi) atau (Eksekutif, Ekonomi Premium, dan Ekonomi); dan dua kelas layanan (Eksekutif dan Ekonomi).
JAL Cargo berhenti beroperasi pada tanggal 29 Oktober 2010, setelah 30 tahun beroperasi akibat penurunan jumlah kargo yang diterbangkan, sehingga merugi. Armada Boeing 747 Freighter dan Boeing 767 Freighter milik JAL Cargo akhirnya disimpan atau dijual.
Posting Komentar