Simulasi penerbangan (bahasa Inggris: flight simulator) adalah sebuah sistem untuk mewujudkan gambaran penerbangan sebuah pesawat terbang yang mendekati kenyataan yang sebenar-benarnya. Perbedaan tipe sebuah simulasi penerbangan dalam permainan komputer adalah ukuran dari kokpit dan dalam akurasi dari citra yang diolah oleh suatu keadaan dari seni teknologi komputer.
Simulasi penerbangan sering digunakan oleh industri penerbangan dan militer untuk melatih pilot, simulasi bencana dan pengembangan sebuah pesawat. Teknik simulasi penerbangan juga digunakan dalam industri luar angkasa sebagai acuan untuk beberapa pekerjaan seperti :
1. pengembangan, pengujian, dan verifikasi sebuah perangkat keras dalam industri ini
2. untuk pengujian dan pengembagan dari perangkat lunak pesawat
3. sebagai pengembangan tampilan baru cokpit untuk meningkatkan kewaspadaan awak pesawat
Flight Simulator berhasil menyelamatkan ribuan nyawa penerbang. Penciptanya baru diberi penghargaan setelah 22 tahun meninggal.
National Inventors Hall of Fame (NIHF) pada tanggal 11 Februari 2003 memberikan penghargaan kepada Edwun A Link, Jr. Ia adalah penemu flight simulator dan flight trainer. Namanya kemudian ditetapkan sebagai salah seorang dari deretan Hall of Fame. Edwin Jr diberi penghormatan khusus seiring perringatan 100 tahun penerbangan The Flyer tahun 2003. Saat diberi penghargaan, Edwin A. Link Jr sudah tiada. Ia wafat 22 tahun lampau. Tahun 2003 itu karya Edwin jr dianggap sebagai salah satu milestone dalam sejarah penerbangan dunia. Ribuan nyawa penerbang telah diselamatkan oleh si pilot saver temuannya tersebut.
Selain itu, penggunaan simulator juga telah berhasil menekan biaya latihan sekecil-kecilnya dibandingkan menggunakan pesawat sesungguhnya. Kebutuhan operasional simulator hanyalah suplai arus listrik yang stabil. Sementara pesawat terbang butuh bahan bakar dan biaya lainnya.
Flight Trainer yang diciptakan Link berupa mesin tiruan yang bisa bergerak dalam tiga sumbu seperti pesawat. Yakni gerakan pitch (atas-bawah/mengangguk), roll (berguling) dan yaw (samping kanan kiri). gerakan ini dihasilkan secara mekanik dari manipulasi vacuum suction dan bellows seperti yang digunakan pada organ dan piano. Trainer ini mirip cockpit dengan sebuah control column, control wheel, dua footpedal dan berbagai macam instrumen terbang dan navigasi.
Trainer ditempatkan di atas empat buah pneumatic bellows yang dipasangkan pada suatu kerangka silang. Bila control column didorong ke depan, ia akan memutar sambungan di dalam bagian atas lubang masuk udara. Lubang ini akan mengurangi tekanan udara pada dua bellows di bagian depan dan menyebabkantrainer mengangguk ke depan sebagaimana layaknya pesawat terbang.
Karena flight trainer belum begitu diperlukan dalam dunia penerbagnan. Menyebabkan perusahaan link tidak begitu berkembang. Meskipun dia membuat versi untuk dunia hiburan. Namun dia tidak putus asa bahkan merancang flight trainer degan instrumen layaknya pesawat sebenarnya dengan instrumen untuk terbang buta (blind flying) yang dikenal dengan nama terbang instrumen (instrument flying). Yakni terbang berpedoman pada penunjukkan instrumen pada cockpit.
Awalnya pemakai flying instrumen adalah US Army Air Corps (Korps Penerbangan AD-US Air Force berdiri tahun 1949) setelah kehilangan lima penerbang dalam penerbangan pos malam hari, serta buruknya cuaca. Kemudian Angkatan Laut Jepang (Japans Imperial Navy) dan 35 Negara yang sayangnya tidak didokumentasikan. Saat ini flying trainer dapat dilihat di beberapa musiam dirgantara di dunia.
Saat in berbagai tipe Simulator dijumpai dalam dunia penerbangan di dunia baik simulator Sipil maupun Militer. Indonesia sendiri dalam dunia militer menggunakan simulator F-16 Buatan Thomshon-CSF.
Simulasi penerbangan sering digunakan oleh industri penerbangan dan militer untuk melatih pilot, simulasi bencana dan pengembangan sebuah pesawat. Teknik simulasi penerbangan juga digunakan dalam industri luar angkasa sebagai acuan untuk beberapa pekerjaan seperti :
1. pengembangan, pengujian, dan verifikasi sebuah perangkat keras dalam industri ini
2. untuk pengujian dan pengembagan dari perangkat lunak pesawat
3. sebagai pengembangan tampilan baru cokpit untuk meningkatkan kewaspadaan awak pesawat
Flight Simulator berhasil menyelamatkan ribuan nyawa penerbang. Penciptanya baru diberi penghargaan setelah 22 tahun meninggal.
National Inventors Hall of Fame (NIHF) pada tanggal 11 Februari 2003 memberikan penghargaan kepada Edwun A Link, Jr. Ia adalah penemu flight simulator dan flight trainer. Namanya kemudian ditetapkan sebagai salah seorang dari deretan Hall of Fame. Edwin Jr diberi penghormatan khusus seiring perringatan 100 tahun penerbangan The Flyer tahun 2003. Saat diberi penghargaan, Edwin A. Link Jr sudah tiada. Ia wafat 22 tahun lampau. Tahun 2003 itu karya Edwin jr dianggap sebagai salah satu milestone dalam sejarah penerbangan dunia. Ribuan nyawa penerbang telah diselamatkan oleh si pilot saver temuannya tersebut.
Selain itu, penggunaan simulator juga telah berhasil menekan biaya latihan sekecil-kecilnya dibandingkan menggunakan pesawat sesungguhnya. Kebutuhan operasional simulator hanyalah suplai arus listrik yang stabil. Sementara pesawat terbang butuh bahan bakar dan biaya lainnya.
Flight Trainer yang diciptakan Link berupa mesin tiruan yang bisa bergerak dalam tiga sumbu seperti pesawat. Yakni gerakan pitch (atas-bawah/mengangguk), roll (berguling) dan yaw (samping kanan kiri). gerakan ini dihasilkan secara mekanik dari manipulasi vacuum suction dan bellows seperti yang digunakan pada organ dan piano. Trainer ini mirip cockpit dengan sebuah control column, control wheel, dua footpedal dan berbagai macam instrumen terbang dan navigasi.
Trainer ditempatkan di atas empat buah pneumatic bellows yang dipasangkan pada suatu kerangka silang. Bila control column didorong ke depan, ia akan memutar sambungan di dalam bagian atas lubang masuk udara. Lubang ini akan mengurangi tekanan udara pada dua bellows di bagian depan dan menyebabkantrainer mengangguk ke depan sebagaimana layaknya pesawat terbang.
Karena flight trainer belum begitu diperlukan dalam dunia penerbagnan. Menyebabkan perusahaan link tidak begitu berkembang. Meskipun dia membuat versi untuk dunia hiburan. Namun dia tidak putus asa bahkan merancang flight trainer degan instrumen layaknya pesawat sebenarnya dengan instrumen untuk terbang buta (blind flying) yang dikenal dengan nama terbang instrumen (instrument flying). Yakni terbang berpedoman pada penunjukkan instrumen pada cockpit.
Awalnya pemakai flying instrumen adalah US Army Air Corps (Korps Penerbangan AD-US Air Force berdiri tahun 1949) setelah kehilangan lima penerbang dalam penerbangan pos malam hari, serta buruknya cuaca. Kemudian Angkatan Laut Jepang (Japans Imperial Navy) dan 35 Negara yang sayangnya tidak didokumentasikan. Saat ini flying trainer dapat dilihat di beberapa musiam dirgantara di dunia.
Saat in berbagai tipe Simulator dijumpai dalam dunia penerbangan di dunia baik simulator Sipil maupun Militer. Indonesia sendiri dalam dunia militer menggunakan simulator F-16 Buatan Thomshon-CSF.
Posting Komentar