Berita Terbaru :
Artikel Baru
Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan

Bandara Baru Dibangun di Mentawai

Bandara baru direncanakan dibangun di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai Faisal Syarif, Selasa (10/5/2011), mengatakan, pemerintah pusat lewat Kementerian Perhubungan telah memastikan hal itu. 
Lokasi bandara baru itu direncanakan di Kecamatan Sipora Utara di Pulau Sipora. Faisal mengatakan, lahan tersebut dulunya merupakan bekas lokasi transmigrasi. 
"Tahun ini sudah disiapkan anggaran Rp 1 miliar untuk pembuatan masterplan. Tahun 2012 akan ada kepastian berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya," kata Faisal. Ia menambahkan, bandara itu direncanakan memiliki landasan pacu sepanjang 1.800 meter. Selain bandara itu, kata Faisal, bandara milik perusahaan HPH PT Minas Pagai Lumber Corporation di Kecamatan Sikakap yang ada di Pulau Pagai Selatan juga akan diperbaiki. Adapula rencana membangun bandara lain di Pulau Siberut, Mentawai. 
Hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki Bandara Rokot di Kecamatan Sipora. Deputi Direktur Yayasan Citra Mandiri Mentawai Frans R Siahaan mengatakan, yang lebih dibutuhkan di Mentawai sesungguhnya pelabuhan antarkecamatan. "Bandara itu bukan prioritas. Hingga saat ini saja Bandara Rokot tidak banyak digunakan masyarakat," kata Frans. 
Menurut Frans, selain pelabuhan antarkecamatan yang secara total ada di sepuluh titik, paling penting ialah membuat jalan lingkar antarpulau. Saat ini baru terdapat lima pelabuhan, yakni di Siberut Selatan (Pulau Siberut), Sikakap (Pulau Pagai Utara), Tuapejat (Pulau Sipora), Siberut Utara (Pulau Siberut), dan Sioban (Pulau Sipora).

Awal 2019 Pembangunan Terminal Bus Bandara Tjilik Riwut Ditarget Rampung

Demi menambah kepuasan pelanggan, Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya terus melakukan pembenahan, salah satu pembangunan terminal bus yang ditarget selesai pada awal 2019.
Kepala Bandara Tjilik Riwut Paryono mengharapkan dengan adanya  pembangunan terminal bus dapat lebih memudahkan dan memperlancar penerbangan.
"Saat ini Bandara Tjilik Riwut sedang melakukan pembangunan terminal bus dengan luas kurang lebih 30.000 meter persegi," ujarnya, Sabtu (31/3/2018).
"Kami prediksi pembangunan itu akan selesai dan mudah-mudahan bisa diresmikan awal 2019," sambungnya.

Ada 4 Bandara Baru Bakal Dibangun di Kalimantan Utara

Kementerian Perhubungan berencana membangun empat bandara baru di wilayah Kalimantan Utara dalam tiga tahun ke depan, yang diharapkan bisa menjadi stimulus pembangunan di provinsi seluas 74,46 juta km2 tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara yang akan dibangun berlokasi di Long Bawan, Long Apung, Long Layu, dan Malinau. Menurutnya, Kalimantan Utara memiliki wilayah yang sangat luas dan beberapa tempat hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara.
"Makanya jadi keharusan bagi kita untuk membangun paling tidak empat bandara. Dengan kapasitas tertentu pesawat bisa intenstif ke sana," ujar Budi Karya di Jakarta, Senin (24/7/2017).
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara, saat ini ada tujuh bandara di Kalimantan Utara dengan berbagai kelas. Bandara Juwata di Tarakan merupakan bandara terbesar dengan panjang landasan 2.500 meter.
Budi menuturkan, pembangunan infrastruktur di provinsi yang mekar dari Kalimantan Timur diharapkan bakal menjadi perangsang investasi, terutama dari luar negeri. Pasalnya, Kalimantan Utara memiliki sumber daya alam yang melimpah dan posisi yang strategis dalam jalur perdagangan.
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengatakan sokongan dari konektivitas udara bakal melengkapi konektivitas darat di mana Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun jalan perbatasan sepanjang 1.038 km. "Investasi sangat prospektif, kita punya batu bara, emas, migas, dan sungai untuk listrik," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya tengah menjajaki pembangunan pembangkit listrik dengan Tsingshan Holding Group, perusahaan China yang juga membangun kawasan industri di Morowali, Sulawesi Tengah. Tsingshan disebut Irianto bakal membangun pembangkit listrik dengan kapasitas hingga 1.000 megawatt.
Irianto mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga sudah menyiakan lahan seluas 25.000 hektare untuk kawasan industri. Industri pemurnian mineral atau smelter, batu bara, dan oleochemical bakal menjadi sektor industri utama di kawasan tersebut.

Landasan Pacu Bandara Kuala Kurun Diperpanjang Pada 2018

Landasan pacu (runway) Bandar Udara (Bandara) Sangkalemu Kuala Kurun akan diperpanjang 300 meter, dari semula 1.200 menjadi 1.500 meter, yang direncanakan pada 2018. Saat ini bandara ini sudah masuk dalam tahapan kajian atau expose review, sehingga pembangunannya sesuai master plan atau rencana induk.
"Dalam expose review tersebut, kita ingin meminta masukan dari Pemkab Gunung Mas (Gumas), masyarakat dan instansi terkait, sehingga dalam pembangunannya nanti sesuai rencana induk," ungkap Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Kuala Kurun Asri Ali di Kuala Kurun, belum lama ini.
Menurutnya, setiap pembangunan bandara yang merupakan keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub RI), harus sesuai rencana induk. "Apabila tidak sesuai, dianggap ilegal. Kita tidak boleh membangun bandara yang tidak sesuai dengan rencana induk," tegasnya.
Agar pembangunan terlaksana dengan baik, lanjut dia, segala sesuatu yang dilakukan harus saling bersinergi, baik antara Pemkab Gumas, masyarakat, dan instansi terkait.
"Sinergi itu sangat kita perlukan, sehingga dalam pembangunannya nanti tidak ada hambatan," tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Gumas Rony Karlos mengatakan, Pemkab Gumas sangat berterima kasih dengan pihak bandara yang sudah membuka dan menangkap peluang tersebut. Tentunya, ini akan selalu didukung terkait segala hal yang diperlukan pihak bandara.
"Bentuk dukungan yang kita berikan nantinya berupa pembuatan Peraturan Daerah (Perda) dan membantu melakukan pembebasan lahan untuk perpanjangan landasan pacu bandara tersebut," katanya.

Bandara Pekon Serai Resmi Berganti Nama Jadi Taufiq Kiemas

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pesbar, Henry Dunan mengatakan Bandar Udara (Bandara) Pekon Serai yang berada di Pesisir Tengah, Pesisir Barat (Pesbar), Lampung resmi berganti nama menjadi Bandara Muhammad Taufiq Kiemas.
Henry menjelaskan, pergantian nama tersebut berdasar Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 811 tahun 2016 tertanggal 8 Desember 2016.
Meski telah ditetapkan sejak tahun lalu, pihaknya baru menerima surat keputusan itu pada Maret.
Perubahan nama bandara di kabupaten berjuluk Negeri Para Saibatin dan Ulama tersebut, merupakan usulan dari Pemkab Pesbar. Mengingat latarbelakang riwayat Taufiq Kiemas yang diketahui berasal dari Kecamatan Pulau Pisang.
”Ini merupakan salah satu langkah awal untuk promosi Kabupaten Pesbar. Mudah-mudahan dengan telah berubahnya nama ke depannya bandara dapat beroperasi dengan lebih baik lagi dari saat ini,” harapnya.
Perubahan nama bandara juga salah satu upaya dari Dinas Perhubungan setempat untuk terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan yang terdapat di Bandara. Dan pada tahap selanjutya, selain pesawat Susi Air akan terdapat maskapai lain yang menggunakan bandara tersebut.
”Apalagi pada tahun ini salah satu program Pemerintah Provinsi Lampung adalah meningkatkan Bandara Taufiq Kiemas. Kita harap itu bisa terjadi sehingga pengguna transportasi udara bisa lebih ramai,” tutupnya

Ada 7 Bandara Baru Terbangun di Era Jokowi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan pencapaian kinerja program pemerintah sektor perhubungan. Direktur Bandar Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bintang Hidayat mengatakan, hingga tahun 2017 telah terbangun 7 bandar udara (bandara) baru di Indonesia. Pembangunan bandara tersebut merupakan bagian dari program pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla membangun 15 bandara hingga tahun 2019 mendatang. "Sampai dengan 2019 kami ada 15 bandara baru. Dan saat ini kami sudah mencapai 7 bandara yang sudah kami selesaikan dan operasikan," ujar Bintang saat jumpa persnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (14/12/2017). Tiga bandara baru yang siap dioperasikan pada tahun 2017 diantaranya bandara Maratua, Kalimantan Timur, bandara Werur, Papua Barat, dan bandara Koroway Batu, Papua. Sementara itu empat bandara lainnya yakni Letung, Namniwel, Miangas, dan Morowali sudah beroperasi di tahun sebelumnya. Kemudian, sebanyak 8 bandara masih akan terus dikerjakan hingga tahun 2019 mendatang. Adapun ke 8 bandara tersebut Kertajati, Tebelian, Samarinda Baru, Buntu Kunik, Kabir atau Pantar, Siau, Muara Teweh, dan Bandara Tambelan. Namun demikian, tahun 2018 mendatang ditargetkan ada 4 bandara lagi yang siap beroperasi, yakni Kertajati, Samarinda Baru, Pantar, dan Bandara Tebelian. "Sebanyak 8 bandara baru itu kami akan selesaikan hingga tahun 2019 mendatang. Dan ada 17 lokasi untuk perpanjang runaway, dan 13 lokasi untuk pembangunan terminal. Ini untuk mengatasi peningkatan jumlah penumpangnya," papar Bintang.

Terbang Bersama Air Born untuk Kalimantan Utara

Pesawat milik maskapai Air Born terbang perdana dalam layanan penerbangan umum dari Bandara Nunukan menuju Bandara Long Bawan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Presiden Direktur Maskapai Air Born, Ruel De Leon Nacachi saat tiba di Bandara Nunukan, Rabu (25/2/2016) menjelaskan pesawat miliknya berbeda dengan maskapai lainnya karena telah dimodifikasi dalam hal navigasi.
Dengan modifikasi itu, safety lebih canggih ditambah mesin yang dimiliki telah dilakukan perbaikan dari komuter sebelumnya.

Keunggulan lain yang dimiliki pesawat dengan kapasitas 15 penumpang adalah jam terbang pilot dan pesawat yang telah teruji karena selama ini lebih banyak melayani penerbangan untuk perusahaan minyak dan pertambangan.

Ruel De Leon mengungkapkan, maskapai ini direncanakan memasukkan lagi tiga pesawat untuk melayani pengangkutan warga di wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan pada 2016 ini di Bandara Balikpapan, Kaltim.

Ini merupakan pertama kalinya Air Born melayani angkutan perintis khususnya di Kalimantan Utara karena selama ini beroperasi di Papua dan di Kaltim seperti di Balikpapan, Sangata, Muara Teweh (Kalteng).

“Selama lebih banyak melayani penerbangan carteran untuk perusahaan tambang minyak di daerah Papua, Muara Teweh [Kalteng] dan Kaltim yakni Balikpapan dan Sangata,” ujarnya.

Sebelumnya, rute penerbangan perintis dari Nunukan ke Krayan dilayani oleh maskapai penerbangan Susi Air. Namun kali ini Pemerintah Kabupaten Nunukan lebih memilih Air Born untuk mengoperasikannya lantaran kapasitas pesawat yang digunakan lebih besar.

Jika biasanya Susi Air mengoperasikan pesawat Cessna 208B Grand Caravan berkapasitas 12 kursi sekali terbang, maka pesawat DHC-6 Twin Otter milik Air Born memiliki kapasitas 20 kursi. “Dengan pesawat ini lebih besar daya angkutnya, semoga semua bisa diakomodasi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Tommy Harun.

Tommy menuturkan, sulitnya penerbangan dari dan menuju wilayah Krayan membuat warga setempat lebih banyak menggantungkan hidupnya ke negara tetangga, Malaysia. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Nunukan rela mengeluarkan dana subsidi sebesar Rp6 miliar untuk penerbangan perintis dari Nunukan menuju Krayan yang dioperasikan Air Born ini.
Setelah mendapatkan subsidi, penumpang cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 441.100 sekali jalan ketika menggunakan jasa penerbangan Air Born pada rute tersebut. “Kami harapkan ini bisa memenuhi tuntutan masyarakat daerah perbatasan maupun pemerintah untuk membangun wilayah perbatasan,” ungkapnya.

Kemenhub Tawarkan Kerjasama Bandara Berstatus BLU Kepada PT ANGKASA PURA

Pemerintah Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menawarkan kerjasama empat bandar udara berstatus Badan Layanan Umum (BLU) kepada PT. Angkasa Pura I dan II. Keempat bandara BLU yang ditawarkan tersebut adalah Bandara Juwata – Tarakan, Bandara Sentani – Jayapura, Bandara Fatmawati Soekarno- Bengkulu dan Bandara Radin Inten II – Lampung.
Dengan rincian Bandara Juwata – Tarakan dan Bandara Sentani – Jayapura ditawarkan kerjasama dengan PT. Angkasa Pura I. Sedangkan Bandara Fatmawati Soekarno- Bengkulu dan Bandara Radin Inten II – Lampung ditawarkan kerjasama dengan PT. Angkasa Pura II.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, penawaran kerjasama tersebut untuk lebih mendayagunakan bandara-bandara tersebut, baik secara profesional maupun komersial.
“Kami ingin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memajukan kesejahteraan masyarakat di sekitar bandara tersebut,” ujar Budi Karya di Jakarta.
PT. Angkasa Pura I dan II yang merupakan Badan Usaha Bandara Udara (BUBU) dianggap sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman mengelola bandara-bandara besar di Indonesia. Dengan kerjasama ini diharapkan bandara-bandara BLU tersebut juga bisa berkembang dengan pesat, baik dari sisi keselamatan, keamanan maupun kenyamanan penerbangan bagi penumpang.
Pola kerjasama antara BLU dengan BUBU ini nantinya akan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan no. 136/PMK.05/2016 tentang Pengelolaan Aset Pada Badan Layanan Umum.

Kegiatan usaha yang berpeluang dikerjasamakan BLU dengan BUBU di antaranya:
1. Optimalisasi Penggunaan lahan pada area komersial
2. Optimalisasi penggunaan ruangan pada area terminal
3. Pengelolaan Parkir
4. Pengelolaan Kargo
5. Pengelolaan sarana dan prasarana
Badan Layanan Umum adalah adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Tujuan sebuah Badan Layanan Umum adalah untuk Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Karakteristik BLU yaitu berkedudukan sebagai instansi pemerintah (kekayaan negara yang tidak dipisahkan). Menghasilkan barang atau jasa yang seluruh atau sebagian dijual kepada masyarakat. BLU tidak mengutamakan mencari keuntungan, namun untuk meningkatkan pelayanan dan dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi.
Menurut Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Dirjen Perhubungan Udara Agoes Soebagio, Bandara Juwata telah ditetapkan menjadi BLU melalui Keputusan Menteri Keuangan no. 60/KMK.05/2017. Bandara Sentani telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan no. 61/KMK.05/2017. Bandara Fatmawati Soekarno telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan no. 62/KMK.05/2017. Sedangkan Bandara Radin Inten II telah ditetapkan melaui Keputusan Menteri Keuangan no. 63/KMK.05/2017.
“Selain itu, kami juga masih punya empat bandara yang telah diuji dan menunggu penetapan oleh Kementerian Keuangan. Diharapkan dalam waktu dekat bandara-bandara tersebut segera menyusul bisa menjadi BLU,” ujar Agoes.
Bandara yang telah diuji dan menunggu penetapan oleh Kementerian Keuangan adalah Bandara Djalaluddin – Gorontalo, Bandara Sis Al Jufri – Palu, Bandara H. A. Hanandjoeddin – Tj. Pandan, dan Bandara Kalimarau – Berau.

Izin Travel Online Mendesak Ditertibkan

Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) minta pemerintah menertibkan izin usaha travel online yang saat ini semakin menjamur, termasuk dalam hal transkasi perpajakan usahanya.

Ketua Asita Asnawi Bahar mengatakan dari sisi pariwisata, travel online jelas membantu perkembangan pariwisata dan peningkatan keunjungan wisatawan karena memberikan kemudahan pemesanan tiket, hotel, dan perjalanan wisata melalui online.

Namun di sisi lain, banyak dari usaha travel online tersebut yang tidak terditeksi dan tidak memiliki perizinan serta legitimasi yang jelas. Hal ini menurutnya dapat merugikan negara, terutama dalam hal transkasi perpajakan, apalagi tidak sedikit para agen travel online tersebut yang mampu meraup transkasi yang cukup besar.

"Dari sisi legitimasi keagenan travel online itu seperti apa? sistem pembayaran pajaknya bagaimana? karena secara transaksi tidak terkontrol, apa ada izinnya atau tidak sehingga perlu ditertibkan pemerintah," ujarnya, Minggu (12/1/2014).

Sebab, bagaimana pun travel online merupakan sebuah bisnis biro perjalanan yang seharusnya terikat dengan aturan dan perijinan seperti halnya travel agent konvensional. “Kalau mereka ada ijin dan pelaporan perpajakan yang jelas kita akan dukung, tapi kalau berjalan tanpa identifikasi maka ini akan merugikan,” paparnya.

Namun, tidak semua travel online mangkir dari pelaporan pajak dan perijinan, salah satunya PT Global Tiket Network, perusahaan yang mengelola situs travel online tiket.com yang baru terbentuk sejak akhir 2011 lalu. Geary Undarsa, Managing Director PT Global Tiket Network menuturkan bahwa perusahaannya telah memiliki perijinan 100% pariwisata.

Dari sisi perpajakan pun, dia mengaku transparan dan menggunakan aturan pajak sesuai ketentuan dengan membayar 1% dari pendapatan walaupun dia merasa cukup memberatkan mengingat tipisnya margin yang diperoleh tiket.com.

“Jadi dari awal tiket.com memang sudah resmi menjual produk travel karena meski bersifat online, PT kami juga dibentuk atas dasar Surat Ijin Tetap Usaha Pariwisata,” ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Minggu (12/1).

Memang diakui olehnya ada beberapa usaha travel online yang ijinnya tidak jelas bahkan berbentuk penipuan terutama yang diiklankan melalui sms. Atau hanya travel agent biasa yang mengaku online padahal hanya usaha travel agent yang membuat website sehingga konsumen tetap harus melakukan konfirmasi secara manual.

“Kami juga mendukung pemerintah menertibkan ijin usaha travel online sehingga tidak terjadi penipuan terhadap konsumen,” tuturnya.

Sumber : http://industri.bisnis.com

Perizinan Travel Umrah Gratis

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kementerian Agama  telah diresmikan oleh Menteri Agama di kantor Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta pada hari Rabu 25 Januari lalu. Sejak diresmikan, pelayanan perizinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tidak lagi diterima di Sub Direktorat Pembinaan Umrah, namun semua dokumen permohonan perizinan diserahkan ke PTSP.
“Kami sampaikan kepada masyarakat yang akan mengurus izin PPIU baik permohonan izin baru maupun perpanjangan supaya menyerahkan dokumen persyaratan ke PTSP”, jelas Kasubdit Pembinaan Umrah, M. Arfi Hatim.
Proses perizinan PPIU setelah diterima di PTSP akan diverifikasi dan bila lengkap akan diproses lebih lanjut sampai diterbitkannya Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang penetapan izin PPIU.
“Proses perizinan PPIU dan SOP sementara masih sesuai dengan amar dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kedepan akan disesuaikan sesuai dengan asas dan prinsip pelayanan publik diantaranya transparansi, akuntabilitas, kejelasan, dan ketepatan waktu," ujar Arfi di kantornya Jl. Lapangan Banteng. (Kamis, 26/01/2017).
Disamping menjelaskan proses perizinan PPIU setelah PTSP Kementerian Agama diresmikan,  Arfi juga menggarisbawahi bahwa proses pengurusan izin PPIU tidak dipungut biaya apapun.
“Jika selama ini ada masyarakat yang mengatakan membutuhkan biaya tertentu untuk pengurusan izin PPIU, baik penetapan izin baru maupun perpanjangan izin, maka kami nyatakan bahwa perizinan PPIU gratis,” ungkap Arfi.
Program layanan perizinan PPIU melalui PTSP juga merupakan komitmen dari Direktorat Jenderal PHU dalam reformasi birokrasi. Hal ini juga merupakan bentuk dukungan Kementerian Agama yang dengan cepat merespon positif program Presiden dalam pemberantasan pungutan liar.
“Hadirnya PTSP mempermudah kami dalam proses pengurusan izin PPIU. Selain ruangan lebih nyaman, pelayanan juga sangat baik,” kata Ricky karyawan PPIU PT. Jamila yang sedang mengajukan perpanjangan izin PPIU di kantor PTSP. Jumat (27/01/2017).
Ketika disinggung mengenai biaya tertentu dalam proses perizinan PPIU, Ricky mengungkapkan sejak tahun 2007 perusahaan tempatnya bekerja tidak pernah membayar apapun dalam proses perizinan PPIU, mereka tidak pernah percaya dengan pihak-pihak yang menawarkan jasa perizinan PPIU.
“Kami selalu mengajukan proses perizinan secara langsung, prosesnya juga gampang, yang penting dokumen persyaratan lengkap pasti izin PPIU keluar tanpa membayar” ungkap Ricky.
Dengan mulai dibukanya pelayanan izin travel umrah di PTSP maka mulai saat ini semua berkas dokumen dikirimkan ke PTSP dan izin PPIU juga diambil di PTSP, bukan ke Subdit Pembinaan Umrah seperti sebelumnya.
Sumber : https://haji.kemenag.go.id

Daftar Harga Terbaru Pesawat Airbus

Produsen pesawat Airbus melansir harga jual berbagai jenis pesawatnya di tahun 2014. Harga jual pesawat Airbus per 1 Januari 2014 ini mengalami kenaikan hingga 2,6% secara rata-rata dari tahun 2013.
"Harga baru Airbus hemat bahan bakar dan modern di 2014 ini tak tersaingi," kata Airbus Chief Operating Officer, Costumer John Leahy di situs resminya, Kamis (23\/1\/2014).
John menambahkan, permintaan pesawat terus meningkat per tahunnya dari semua kategori pesawat.
"Kami pun terus mengembangkan usaha dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan," imbuh John.
Pada tahun 2013, Airbus mampu mengirimkan sebanyak 626 pesawat ke seluruh dunia.
Pesawat yang diselesaikan Airbus antara lain pesawat tipe A320 sebanyak 493 unit, tipe A330 sebanyak 108 unit, tipe A380 sebanyak 25 unit. Pengiriman ini meningkat 6,45% dibanding pengiriman tahun 2012.
Berikut daftar harga pesawat Airbus di 2014:
    A318: US$ 71,9 juta atau Rp 719 miliar
    A319: US$ 85,8 juta atau Rp 858 miliar
    A320: US$ 93,9 juta atau Rp 939 miliar
    A321: US$ 110,1 juta atau Rp 1,1 triliun
    A319neo: US$ 94,4 juta atau Rp 940 miliar
    A320neo: US$ 102,8 juta atau Rp 1,02 triliun
    A321neo: US$ 120,5 juta atau Rp 1,20 triliun
    A330-200: US$ 221,7 juta atau Rp 2,21 triliun
    A330-200 Freighter: US$ 224,8 juta atau Rp 2,24 triliun
    A330-300: US$ 245,6 juta atau Rp 2,45 triliun
    A350-800: US$ 260,9 juta atau Rp 2,6 triliun
    A350-900: US$ 295,2 juta atau Rp 2,95 triliun
    A350-1000: US$ 340,7 juta atau Rp 3,4 triliun
    A380: US$ 414,4 juta atau Rp 4,14 triliun


AIRBUS AIRCRAFT
2017 AVERAGE LIST PRICES* (USD millions)

A318

75.9
A319

90.5

A320

99.0
A321

116.0
A319neo

99.5
A320neo

108.4

A321neo

127.0
A330-200

233.8
A330-800 (neo)

254.8
A330-200 Freighter

237.0
A330-300

259.0
A330-900 (neo)

290.6
A350-800

275.1
A350-900

311.2
A350-1000

359.3
A380

436.9




Anthony Fokker Pendiri Fokker

Anthony Herman Gerard Fokker (lahir di Blitar, Karesidenan Kediri, Hindia Belanda, 6 April 1890 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 23 Desember 1939 pada umur 49 tahun) adalah seorang insinyur Belanda.
Anthony Fokker lahir di Blitar, 6 April 1890 dimana ayahnya, Herman Fokker Sr, adalah seorang pemilik perkebunan kopi. Pada usia empat tahun, dia dibawa pulang ke Amsterdam untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Meski demikian, Fokker yang dekat dengan alam, rupanya tidak terlalu berminat dengan sekolah, sehingga suatu waktu, bersama kawannya Frits Cremer, meninggalkan sekolah dan membuat ban anti bocor yang ternyata hak patennya sudah diperoleh oleh seorang berkebangsaan Perancis, yang baru dia ketahui setelah mencoba mendaftarkan patennya.
Oleh ayahnya, Fokker dikirimkan ke Jerman pada tahun 1910 untuk mempelajari bidang otomotif, namun Fokker hanyabetah sehari, lalu pindah ke Mainz dan masuk sekolah mengemudi yang ternyata kemudian mengajarkan konstruksi pesawat terbang dan menerbangkannya.
Rupanya kegiatan tersebut menarik perhatiannya, karena setiap murid dianjar untuk merancang pesawat terbang. Namun kemudian Fokker merasa kegiatan ini tidak memuaskannya. Alasannya, sekolah itu memiliki beberapa mobil tetapi tidak punya pesawat untuk mengajarkan terbang. Apalagi dirasakannya, pengetahuan gurunya dalam penerbangan, dinilainya tidak lebih dari muridnya. Akhirnya bersama Franz von Daum, temannya yang kemudian diajaknya bekerja sama membuat pesawat terbang, meninggalkan sekolah itu.
Fokker kemudian merancang sebuah pesawat yang dikenal dengan nama Spin atau Laba-Laba dengan menggunakan biaya dari orang tuanya dan dari Von Daum, temannya yang menjadi perwira angkatan darat yang berlatar belakang ekonomi yang cukup kaya. Dimana biaya terutama digunakan untuk membeli mesin.
Pesawat rancangannya pada akhir 1910 selesai dibuat namun tidak berumur panjang, sempat hop atau melayang namun kemudian von Daum yang menerbangkannya menabrak pohon, yang mengakibatkan pesawat hancur dan tidak dapat diperbaiki. Namun mesinnya kemudian diambil dan dipasangkan pada pesawat Spin atau Laba-laba yang kedua. Akan tetapi pesawat itu, ketika diterbangkan oleh Van Daum, menabrak hingga hancur. Sejak itu Fokker memutuskan kerjasamanya dengan Van Daum.
Pesawat Spin atau laba-laba yang ketiga dibuat dan dengan itu Fokker kemudian belajar terbang. Setelah memiliki kemampuan terbang, Fokker mengabarkan kepada orang tuanya dan dia mendesak kepada ayahnya untuk mengusahkan izin untuk mengadakan demonstrasi terbang di Haarlem, Belanda bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda. Kegiatan Demonstrasi terbang Anthony Fokker terlaksana pada tahun 1911 diatas langit Amsterdam. Dalam acara tersebut, Fokker mengadakan Joy Flight atau atau terbang perkenalan dengan meminta pembayaran sekadarnya untuk menumbuhkan minat kedirgantaraan sekaligus merebut hati ayahnya. Fokker kemudian melihat kesempatan bisnis baru di dalamnya.
Fokker kemudian kembali ke Jerman, dan dengan menolak pemberian modal usaha dari orang lain, pada tahun 1912, didirikannya perusahaan Fokker Aeroplanbau dengan usaha menjual pesawat terbang dan memberi pelajaran terbang.
Usahanya menarik perhatian kalangan militer Kekaisaran Jerman. Ketika pecah Perang Dunia I, Fokker telah menjual hampir 4000 pesawat kepada militer, belum termasuk rancangannya yang telah dibuat oleh pabrik-pabrik pesawat terbang yang lain yang kemudian tercatat sekitar 40 jenis pesawat. Ialah yang mengorganisasi produksinya. Sebagian besar dibuat oleh staf konstruksi. Yang paling mencolok adalah mekanisme terminasi yang memungkinkan pilot menembakkan senapan dengan baling-baling pemutar. Fokker mendapat bantuan dari seseorang yang mengalahkan Morane (buatan Perancis) dengan peralatan primitif dari jenis yang sama (ditemukan oleh Raymond Saulnier). Ketika digabungkan ke Fokker Eindecker yang terkenal, penggunaan mesin kendali tangkai dorong itu menuju pada fase superioritas udara Jerman yang dikenal sebagai Fokker Scourge.
Karena pesawat dan produk kedirgantaraannya banyak dimanfaatkan oleh Kekaisaran Jerman, maka kemudian ketika Perang Dunia I selesai, dia mendapat tuduhan sebagai penghianat. Padahal sebelum perang, selain Kekaisaran Jerman, tidak ada negara lain menaruh perhatiannya kepada pesawat atau pun usahanya.
Seusai perang, Tonny pun membawa pesawat-pesawat dan peralatannya pulang ke Belanda. Kemudian mendirikan N.V. Koninklijke Nederlandse Vlietuigenfabriek Fokker di Amsterdam dengan membuka pabrik dan bengkel di Amsterdam Utara. pada tahun 1919 tepatnya pada tanggal 21 Juli 1919. Industri pesawat terbang yang didirikannya kemudian dikenal sebagai Fokker.
Di Tanah Airnya, Belanda, Fokker membuat pesawat F.2 yang kemudian dikenal sebagai Fokker F.2 yang dirancang sebagai pesawat penumpang. Kemudian Fokker F.VII yang kemudian menjadi pesawat yang cukup laris sebagai pesawat penumpang, yang kemudian memungkinkan maskapai penerbangan Belanda KLM menguasai seluruh jangkauan Eropa, termasuk juga pesawat yang menjadi armada KNILM, maskapai penerbangan Hindia Belanda (kini Indonesia).
Kemudian pesawat yang berhasil dibuat adalah Fokker F.18 yang kemudian memecahkan rekor penerbangan ke Batavia (Jakarta sekarang), lalu Fokker F.20 yang dapat dilipat rodanya. Keseluruhannya hingga 28 tipe pesawat hingga pada tahun 1927-1933, Fokker benar-benar menguasai pasar untuk tipe pesawat angkut dan bahkan perusahaan-perusahaan penerbangan di Amerika Serikat pada periode tersebut banyak menggunakan pesawat Fokker.
Anthony Fokker meninggal pada tahun 1939 di New York, Amerika Serikat dalam usia 49 tahun. Ia tidak sempat melihat bagaimana kemudian pabriknya dihancurkan pada Perang Dunia II, dan kemudian bangkit kembali melalui peran pewarisnya yang membangunnya perlahan demi perlahan dan menjadi perusahaan industri persawat yang cukup diperhitungkan di dunia kedirgantaraan, hingga akhirnya dinyatakan bangkrut pada tahun 1996.

PT Len Kembangkan Simulator Penerbangan

PT Len Industri (Persero) mengembangkan simulator penerbangan pesawat Boeing dan Airbus. Simulator ini siap  memenuhi pesanan dalam maupun luar negeri. "Awalnya dengan pengalaman Len dalam menjalankan proyek Pengadaan simulator Boeing dan Airbus untuk STPI di Curug pada 2011. Len sudah mampu membuatnya dan kini melakukan pengembangan," kata Manajer Komunikasi PT Len Industri Donny Gunawan di Bandung, Kamis (5/3).

Ia menyebutkan saat ini PT Len melakukan pengadaan, instalasi, konfigurasi hingga maintenance. Saat ini BUMN Strategis itu sedang mengembangkan sendiri simulator itu. Terutama dari sisi software. Untuk hardware sebagian besar membeli dari market yang sudah ada. Namanya Flight Training Device.

Ia menyebutkan alat simulator penerbangan itu calon pembelinya dari sekolah-sekolah penerbangan ataupun maskapai penerbangan. Simulator itu mengacu kepada Peraturan keselamatan penerbangan dari Kementerian Perhubungan. Produk simulator itu sama persis dengan aslinya yang didukung oleh beberapa panel, tuas kemudi dan perangkat yang sama dengan jenis pesawat yang dimaksud.

Saat ini Len masih melakukan pengembangan, dari bentuk simulator yang berupa panel coba ditransformasikan menjadi touch screen sesuai dengan perkembangan dan perangkat kokpit terakhir dari pesawat tercanggih."Bila berhasil akan memberikan kita bidang bisnis yang baru," katanya.

Penggunaan simulator penerbangan merupakan perangkat penting dari sekolah penerbangan. Namun sejauh ini mereka masih melakukan pengadaan simulator dari luar negeri. Len sudah bisa melakukan pengadaan dan memproduksi sumulator itu. Beberapa unit sudah dibuat dan digunakan di sekolah penerbangan Curug.  PT Len Industri (Persero), merupakan BUMN yang memproduksi berbagai peralatan Elektronik Pertahanan, Energi Terbarukan, Navigation System, Information & Communication Technology dan Transportation Perkeretaapian.

Mau Jadi Pilot, ke Buleleng di Bali International Flight Academy (BIFA)

Bali International Flight Academy - "Saya mau jadi pilot," begitu jawaban yang lazim kita dengar dengan intonasi lantang saat bertanya kepada anak-anak mengenai cita-cita mereka. Kesempatan untuk mengemudikan pesawat terbang sambil mengunjungi berbagai tempat menjadi daya pikat terbesar anak-anak.

Begitu pula Muhammad Rizky Avian (26) dan Michael Daniele Papilaya (30) saat kecil. Kini, keduanya berhasil menggapai cita-cita mereka seusai mengenyam pendidikan selama 13 bulan di Bali International Flight Academy (BIFA), Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Mereka bersama 13 calon penerbang lain merupakan siswa angkatan kedua BIFA yang dilantik hari Sabtu (7/8/2010) lalu. Air mata bahagia mengalir di pipi Rizky dan Michael saat wisuda.

Andre Papilaya, ayah Michael, memeluk erat dan mencium kening putra sulungnya berkali-kali. Pencapaian Michael boleh dibilang menerbitkan kembali harapan sang ayah setelah kepergian Patrick (25), adik Michael, tahun lalu.

Sebagai pilot senior Garuda Indonesia, Andre menggantungkan asa kepada Patrick untuk mengikuti jejaknya. Namun, hal itu tak menciutkan niat Michael untuk menjadi pilot. Kematian sang adik memotivasi Michael.

”Diam-diam saya mencari informasi tentang BIFA di internet. Setelah ikut tes dan diterima, saya baru bilang kepada orangtua,” kata sarjana Jurusan Hubungan Internasional Universitas Moestopo, Jakarta, ini.

Kebanggaan juga dirasakan Muhammad Irsal, pilot senior Garuda Indonesia, terhadap putranya, Rizky. Rizky, Ketua Angkatan II BIFA, mengaku lega setelah mendapatkan lisensi pilot komersial. Ia siap menggantikan ayahnya yang pensiun bulan depan.

”Sejak kecil saya bercita-cita menjadi pilot. Saya terobsesi mengikuti sepak terjang ayah sebagai pilot,” kata sarjana Jurusan Akuntansi Universitas Pelita Harapan ini.

Rizky dan Michael beruntung. Peluang menjadi pilot kini semakin besar dengan adanya sejumlah sekolah penerbangan, termasuk BIFA. Keduanya juga langsung diproyeksikan menjadi pilot Garuda Indonesia.

Pendidikan lanjutan

Saat dibuka tahun lalu, akademi milik pengusaha Robby Djohan ini menjalin kerja sama dengan PT Garuda Indonesia. Setelah lulus dari BIFA, Rizky dan kawan-kawan akan mengikuti pendidikan lanjutan selama tiga bulan bersama instruktur Garuda Indonesia. Pendidikan ini akan mengarahkan calon penerbang pada tipe-tipe pesawat komersial baru, seperti Boeing 737 NG dan Airbus.

Michael berpendapat, kesempatan menjadi pilot saat ini cukup terbuka. Informasi tentang sekolah penerbangan juga dapat diakses melalui internet. Calon pilot terbuka bagi siapa saja, tidak dibatasi usia. Pendidikan di BIFA bisa diikuti oleh lulusan SMA dan sarjana.

”Faktor terpenting, menguasai Matematika, Fisika, dan bahasa Inggris,” kata Michael.

Pelajaran itu wajib dikuasai karena pilot dituntut membuat perhitungan yang cepat dan tepat terkait bahan bakar, jarak tempuh, dan besar sudut yang dibutuhkan untuk mendarat. Sementara Bahasa Inggris dibutuhkan untuk menguasai standar operasional prosedur internasional.

Calon penerbang juga harus lulus psikotes karena pilot harus tahan terhadap tekanan. Menurut Chief Executive Officer BIFA Wiradharma Oka, BIFA menyiapkan tempat pendidikan dan tenaga pengajar asing guna menghasilkan pilot andal.

Para siswa wajib tinggal di asrama seluas 7.000 meter persegi di Desa Sumberkima, Buleleng, Bali. Di depan akademi yang terletak sekitar 120 kilometer arah utara Denpasar ada Bandara Letkol Wisnu. Bandara dengan panjang landasan 660 meter dan lebar 18 meter itu digunakan para siswa BIFA untuk berlatih mengendarai pesawat.

Dalam menggunakan 11 pesawat latih jenis Cessna 172, para siswa didampingi sejumlah instruktur dari luar negeri, seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Italia, dan Inggris.

”Kami berharap BIFA mampu berperan serta mengatasi kendala industri penerbangan komersial di Indonesia yang kekurangan penerbang,” katanya.

PPL dan CPL

Saat ini dibutuhkan 400 penerbang nasional tiap tahun. Sekolah penerbangan di Indonesia hanya mampu menghasilkan sekitar 200 calon pilot setahun.

Ada dua jenis pendidikan bagi calon pilot di BIFA, yakni private pilot license (PPL) dan commercial pilot license (CPL).

Untuk mendapatkan PPL, calon penerbang wajib menjalani 300 jam teori dan 55 jam praktik. CPL diperoleh lewat 550 jam teori dan 140 jam praktik. Biaya untuk bersekolah di BIFA hingga selesai mencapai 58.000 dollar AS atau sekitar Rp 522 juta (1 dollar AS setara Rp 9.000).

”Namun, orangtua hanya perlu membayar 50 persen. Sisanya dicicil siswa setelah bekerja,” kata Oka.

Wahana Flight Simulator di Museum Angkut Malang

Wahana flight simulator di hadirkan oleh Museum Angkut, Batu Malang untuk melengkapi koleksinya. 
Tidak hanya wisatawan domestik yang tertarik mengunjungi Flight Simulator di Museum Angkut, Kota Batu. Beberapa wisatawan asing pun terlihat antusias mencoba Flight Simulator pertama di dunia itu, termasuk pilot asal Australia, Hidden.Pria yang bertugas di Jandakot Airport, Australia ini, didampingi langsung oleh instruktur, Benedictus Agung. Menurut Hidden, flight simulator milik Museum Angkut, menyerupai aslinya, fiturnya lengkap dan akurat.
"Saya kira hanya flight simulator sederhana, ternyata fiturnya lengkap dan menyerupai aslinya, saya kagum, Indonesia bisa membuat flight simulator seperti ini, berada di  dalam badan pesawat, lengkap dengan propertinya," ujar Hidden kepada MALANGTIMES, Selasa (21/7/2015).
Hidden mengaku, bahwa flight simulatornya sangat detail dan akurat, sehingga prosedur operasionalnya sama dengan mengoperasikan pesawat sungguhan, lenkap dengan panduan visual.
Tidak hanya Hidden yang mengagumi flight simulator milik Museum Angkut, menurut keterangan instruktur flight simulator, Benedictus Agung, ada juga pilot asal Indonesia, yang tertarik mencobanya.
"Sebelum Hidden, ada juga pilot asal Indonesia, Agus Suhandi, menurut dia, flight simulatornya sangat ideal digunakan untuk calon penerbang," ucap Benedictus

Wahana Simulator Penerbangan di Kaza Surabaya

Warga Surabaya yang suka dengan permainan pesawat terbang sebentar lagi akan dimanjakan dengan dibukanya wahana simulator pesawat di Kaza (Kapas Krampung Plasa).
Kapas Krampung Plaza Surabaya akan membuka wahana baru KAZA Simulator Center (KSC). Wahana ini dibuka untuk memberika alternatif hiburan baru untuk warga kota Surabaya.
Anstasia Permana Sari - Marketing Manager Kapas Krampung Plaza mengatakan akan ada 6 wahana Flight Simulator yang bisa dimainkan di KSC.
1 Unit CESSNA 172 SP CELL FLIGHT SIMULATOR, RIDER CINEMA 5D, 4 Unit Game Extreme & 2 Unit at Home Games, 1 Unit AIRBUS A320 FLIGHT SIMULATOR ON FLIGHT SENSATION, 1 Unit BOEING 737 FLIGHT SIMULATOR, dan 1 Unit BELL 206 FLIGHT SIMULATOR
Keenam wahana ini akan resmi dibuka tanggal 1 Juni 2014 di Lantai 2 KAZA Surabaya. KSC diadopsi dari Bandung Flight Simulator yang sebelumnya lebih dulu ada di Indonesia. Selain keenam wahana ini, dalam tahun ini KSC juga akan segera membuka 1 wahana baru yakni Motion F16 Simulator.
Selain simulator pesawat terbang, di wahana Kaza Simulator Center (KSC) ini juga dilengkapi theater film 5D lengkap dengan efek bergerak.
Anastasya Permanasari marketing manager Kaza menjelaskan, KSC ini adalah yang pertama kali ada di Surabaya. "Sebelum di Surabaya wahana flight simulator ini sudah beroperasi di Bandung Simulator Center (BSC)," katanya.
Menurutnya, dalam ruang theater nantinya juga ditayangkan film-film tentang dunia kedirgantaraan, "Pengunjung juga diajak masuk ke lorong dirgantara, di sini ditampilkan sejarah dunia kedirgantaraan, jadi selain hiburan sekaligus memiliki edukasi yang tinggi di bidang dirgantara," paparnya.

Wahana Simulator Penerbangan di BSC Bandung

Wahana edutaiment center Flight Simulator hadir di kota Bandung. Bandung Simulator Center merupakan salah satu bagian usaha dari PT.Cihampelas Tekno Kreasi yang bergerak dibidang Game Edukasi dan Real yang berbasis simulator pesawat terbang dan mobil.
Bandung Simulator Center terdiri dari 3 divisi yaitu Flight Simulator,Education class dan Game center.
Dengan semangat Discover The World With Aviation BSC Flight Simulator mempersembahkan beberapa wahana yang tidak sekedar wahana permainan biasa, tetapi wahana simulator yang mengandung nilai edukasi tinggi dibidang pesawat terbang dan mobil.
Didukung hampir 90% instrument visual yang mirip dengan aslinya dan disesuaikan pula dengan kemampuan simulator nya. BSC menjamin cita-cita menjadi Pilot dan minat kedirgantaraan yang merupakan dunia yang sangat menarik dan menjanjikan, akan menjadi hal yang tidak asing lagi bagi anak-anak bahkan dewasa sekalipun. Siapapun bisa jadi penerbang disini.
Untuk yang lebih serius BSC buka pula Education Class yaitu Basic Flight Course. Didukung dengan FTD (Flight Training Device) siswa akan merasa lebih real sebelum praktik langsung di simulator CESSNA 172.
Untuk kalangan pelajar dan umum yang masih awam, BSC buka pula program Study Tour yaitu program pengenalan dunia penerbangan dan praktik langsung dengan menggunakan simulator FTD (Flight Training Device).
Dan tidak lupa pula BSC mempersembahkan Game Exreme yaitu game center yang menyediakan wahana game car dan aircraft didukung dengan 3 layar kompak jadi satu, menjadikan adrenalin terpacu setiap saat.
Saat ini BSC tengah fokus dalam merancang dan memproduksi produk-produk simulator untuk permainan, pendidikan dan pelatihan pilot penerbangan. Namun demikian kami sangat terbuka untuk merancang dan memproduksi produk-produk simulator permainan lainnya sesuai dengan kebutuhan, karena kami didukung fasilitas untuk dapat mewujudkannya.
Lampiran biaya sewa/ 30 menit (Simulator Penerbangan)
Untuk Cessna C172
Rp. 200.000,- (Cell)
Rp. 300.000,- (Dome)
Helicopter Bell 206 Rp. 400.000,-
Airbus A320 Rp. 500.000,-
Boeing 737 Rp. 600.000,-

Wahana Flight Simulator Garuda Indonesia di Kidzania Jakarta

Profesi pilot adalah salah satu dari profesi idaman anak-anak ketika ditanya soal cita-cita mereka.
Kini, bagi Anda yang memiliki anak yang bermimpi menjadi pilot, Anda bisa memberikan pengalaman “menerbangkan pesawat” dengan mengajak anak Anda menjajal wahana flight simulator Garuda Indonesia di Kidzania Jakarta.
Wahana yang tersedia sejak Rabu (11/02/2015) ini menggantikan flight simulator sebelumnya dengan Air Asia.
Perbedaannya, simulator Garuda Indonesia dilengkapi dengan dapur pesawat (galley) yang dilengkapi dengan microwave, trolly, dan perlengkapan lainnya untuk melayani penumpang.
“Garuda Indonesia senang bisa menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia, semoga ini memberikan inspirasi agar profesi sebagai pilot dan cabin crew menjadi profesi impian bagi anak,” kata Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani saat penandatanganan nota kesepahaman di Kidzania, Rabu (11/02/2015).
Ada 12 wahana flight simulator games Garuda Indonesia dan satu mock-up pesawat A330 Garuda Indonesia dengan kapasitas delapan seat di Kidzania.
Nantinya, anak-anak pengunjung Kidzania dapat merasakan pengalaman menjadi pilot dan awak kabin lainnya seperti pramugari.
Sebelum melakukan penerbangan, para pilot cilik ini akan mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis awan yang aman dan berbahaya bagi penerbangan, juga mendapatkan perkembangan cuaca terkini.
Setelah itu, mereka dapat menerbangkan pesawat ke beberapa bandara pilihan seperti seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan bndara Internasional Kualanamu Medan.
Sementara itu, anak-anak yang berperan sebagai awak kabin juga akan mendapatkan informasi mengenai cara melayani penumpang di dalam pesawat. Dengan mengenakan kostum pramugari, mereka pun bisa mempraktekkan langsung informasi yang telah diberikan.
Selain wahana simulator, Garuda Indonesia juga meresmikan loket tiket yang berada di sebelah mock-up pesawat.
Adapun harga yang ditawarkan untuk mendapatkan pengalaman bermain dengan simulator flight ini berkisar antara Rp50ribu untuk anak usia di bawa 3 tahun, hingga Rp130ribu untuk anak usia 4 hingga 16 tahun di hari kerja, sedangkan Rp150ribu untuk anak usia 4 hingga 16 tahun di akhir pekan.

Garuda Indonesia Pimpin Organisasi Maskapai di Asia Pasifik

Sepanjang beberapa tahun terakhir, nama Garuda Indonesia semakin berkibar di dunia penerbangan. Yang terbaru, Rabu (19/11/2014) lalu, Garuda Indonesia mendapat kehormatan menerima chairmanship Association of Asia Pacific Airlines (AAPA -asosiasi perusahaan penerbangan Asia Pasifik yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia) dari maskapai penerbangan Jepang All Nippon Airways (ANA) dalam kegiatan AAPA 58th Assembly of Presidents yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada 18-19 November 2014.

Ya, Garuda Indonesia ditunjuk untuk memimpin asosiasi perusahaan penerbangan di Asia Pasifik (AAPA). Saat ini AAPA beranggotakan sebanyak 16 perusahaan penerbangan berjadwal, yaitu Air Astana, All Nippon Airways, Asiana Airlines, Bangkok Airways, Cathay Pacific Airways, China Airlines, Dragonair, EVA Airways, Garuda Indonesia, Japan Airlines, Korean Air, Malaysia Airlines, Philippine Airlines, Royal Brunei Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airways International.

Chairmanship AAPA diserahkan dari CEO maskapai penerbangan All Nippon Airways, Osamu Shinobe, kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar untuk periode tahun 2015.

Setiap tahunnya AAPA dipimpin secara bergantian oleh CEO maskapai penerbangan anggota AAPA. Chairmanship AAPA oleh Garuda Indonesia -yang bergabung sebagai anggota AAPA pada tahun 1967- untuk periode tahun 2015 merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Abdulgani ditunjuk sebagai Chairman AAPA untuk periode tahun 2001.

AAPA didirikan pada tahun 1966 di Manila, Filipina, sebagai forum bagi perusahaan penerbangan di kawasan Asia Pasifik untuk saling melakukan pertukaran informasi, pandangan dan melaksanakan diskusi/pembahasan terhadap berbagai isu dan perkembangan industri penerbangan, baik dari sisi komersial maupun teknikal, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Salah satu tujuan AAPA adalah untuk mengupayakan jalan keluar untuk mengurangi berbagai dampak yang kurang menguntungkan bagi maskapai anggota asosiasi, atas peraturan, regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan/ditetapkan pemerintah, negara, atau lembaga lainnya.

Garuda Kini Punya Kantor Penjualan yang Buka 24 Jam

PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) hari ini telah meresmikan kantor penjualan dan pelayanan satu-satunya yang akan buka non stop 24 jam.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia Erik Meijer mengungkapkan, pembukaan kantor penjualan dan layanan baru tersebut juga sebagai bentuk komitmen Garuda Indonesia untuk terus meningkatkan layanan kepada para pengguna jasa.

"Kantor baru ini akan melayani permintaan reservasi pembukuan, pembelian tiket, city check-in, layanan program frequent flier GarudaMiles dan layanan preflight lainnya," papar Erick, Kamis (27/11/2014).‎

Karena dibuka 24 jam, kantor ini diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna jasa untuk melakukan transaksi pembelian tiket, perubahan reservasi atau melakukan city check-in dengan waktu yang lebih fleksibel.

Selain call center Garuda, kantor penjualan di Hotel Borobudur ini merupakan satu-satunya kantor penjualan dan layanan di Indonesia yang memberikan pelayanan selama 24 jam.

“Pembukaan kantor penjualan dan layanan 24 jam di Hotel Borobudur ini didasarkan oleh komitmen Garuda Indonesia untuk selalu memenuhi harapan pengguna jasa yang semakin meningkat, khususnya untuk dapat mengakses layanan Garuda kapan saja," tambah Erik.

Hotel Borobudur merupakan salah satu hotel terbaik di Jakarta dan terletak di lokasi yang strategis di pusat kota Jakarta. Hotel bintang lima ini sangat mudah dijangkau oleh pengguna jasa di sekitar wilayah Jakarta Pusat, serta memiliki tingkat hunian (occupancy) yang tinggi, sehingga menjadi tempat yang ideal bagi kantor penjualan dan layanan Garuda Indonesia yang baru ini.

Kantor baru memiliki dua counter pelayan dan memiliki disain khusus ke- Indonesia-an dengan menampilkan kekayaan ragam Batik Kaung dan Tenun,  sesuai konsep layanan 'Garuda Indonesia Experience'‎.
Booking.com
 
Support : Alat Berat | Mobil | Sepeda
Copyright © 2011. Pusat Pesawat Terbang - All Rights Reserved
Support by Info Kapal and by Dapur Kita
Proudly powered by Blogger