Sebelum memasuki serial production, PT DI terlebih dahulu akan membuat dua unit purwarupa untuk Uji terbang serta satu unit purwarupa untuk tes statis pada tahun 2012. Program pembuatan purwarupa sendiri direncanakan memakan waktu selama dua tahun dengan pengalokasian dana yang dibutuhkan sebesar Rp300 miliar.
N-219 akan melakukan uji terbang di laboratorium uji terowongan angin pada bulan Maret 2010. Pesawat N219 baru akan bisa diserahkan kepada pemesan pertamanya untuk diterbangkan sekitar 2014-2015. N-219 ini merupakan pengembangan dari NC-212 yang sudah diproduksi oleh PT DI dibawah lisensi CASA.
Pesawat N-219 merupakan pesawat kedua buatan anak-anak Indonesia setelah N-250 yang diluncurkan pada 1997. Banyak lulusan sekolah menengah kejuruan, khususnya SMK Penerbangan, terlibat dalam produksinya. Kemarin, pesawat sudah siap di hanggar PT DI.
Pesawat yang diklaim memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesawat setipe itu diharapkan dapat menggantikan pesawat perintis yang sudah tua dan tidak diproduksi lagi.
Bentuk pesawat sama dengan model yang sudah beredar, hanya pewarnaan agak berbeda. Model baru didominasi warna putih, tulisan N-219 lebih besar di sisi samping, dan ada lambang bendera Merah Putih di ekor.
Dibandingkan dengan pesawat perintis kelas sama, C-212, pesawat N-219 lebih ramping.
Pesawat sanggup mendarat dan lepas landas di landas pacu sepanjang 600 meter, berupa tanah lembek ataupun rerumputan. Pesawat jauh lebih ringan karena tak memiliki pintu belakang (ramp-door) sehingga bisa mengangkut orang dan barang lebih banyak.
Teknologi yang dipakai jauh lebih unggul dibandingkan pesawat setipe karena menggunakan teknologi tahun 2000-an, bukan teknologi 1960-an. Bagian dalam pesawat lebih tinggi sehingga penumpang tak perlu merunduk.
Pesawat Perintis N219
Spesifikasi :
Fitur Utama
Fungsi: angkut penumpang dan kargo (Multi fungsi, dapat dikonfigurasi ulang)
Kapasitas: 19 Penumpang (konfigurasi tiga sejajar)
Kinerja lepas landas dan mendarat: jarak pendek/STOL (600 m)
Biaya operasional: rendah
Mesin: 2 x 850 shp
Kinerja
Kecepatan jelajah maksimum: 395 km / jam (213 KTS)
Kecepatan jelajah ekonomis: 352 km / jam (190 KTS)
Rata rata feri Maksimum: 1580 Nm
jarak lepas landas (halangan 35 kaki): 465 m, ISA, SL
jarak mendarat (halangan 50 kaki): 510 m, ISA, SL
Kecepatan jatuh (stall): 73 KTS
Berat lepas landas maksimum (MTOW): 7270 kg (16,000 lbs)
Muatan Maksimum: 2500 kg (5511 lb)
Tingkat panjat 2300 kaki / menit (semua mesin operasi)
Jarak: 600 Nm
Operator
Merpati Nusantara Airlines = 20 unit dalam pemesanan
Lion Air Group = 100 unit dalam pemesanan
Pesawat setara
Twin Otter
CASA C 212
Posting Komentar